SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS PONDASI BAWAH,
LAPIS PONDASI ATAS DAN LAPIS PERMUKAAN
Ruang Lingkup
Spesifikasi
ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau
slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu
pecah atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat atau kombinasi dari bahan
tersebut untuk digunakan pada bahan lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan
lapis permukaan. Syarat-syarat pada spesifikasi ini terbatas hanya untuk
bahan-bahan yang mempunyai sifat-sifat berat jenis, penyerapan air, dan gradasi
yang normal. Bila digunakan bahan-bahan lain, batas-batas spesillkasi yang
sesuai harus ditentukan.
Acuan
·
AASHTO
M 147-65 (1990). Standard Specification for Materials for Aggregate and
Soil-Aggregate Subbase, Base and Surface Course,
·
SNI
03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Den-an Mesin Abrasi Los Angeles,
·
SNI
06-4170-1996. Spesifikasi Kalsium Klorida.
Persyaratan Umum
1.
Agregat Kasar
·
Agregat
kasar tertahan pada saringan 2,00 mm (no.10) harus terdiri atas butiran-butiran
atau pecahan-pecahan batu, kerikil atau slag yang keras dan awet.
·
Nilai
keausan agregat kasar, sesuai dengan SNI 03-2417-1991, tidak lebih dari 50 persen.
Catatan
: Persyaratan nilai keausan yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat
ditentukan
oleh
Direksi Teknik sesuai dengan bahan yang tersedia.
2. Agregat
Halus
·
Agregat
halus, lolos saringan 2,00 mm (no. 10) harus terdiri atas pasir alam atau abu batu,
dan mineral yang lolos saringan 0,075 mm (no. 2"00).
·
Fraksi
yang lolos saringan 0.075 mm (no.200) harus tidak lebih dari dua pertiga fraksi
yang lolos saringan 0,425 mm (no. 40). Fraksi yang lolos sarin(-,an 0,425 mm tidak boleh memiliki batas
cair lebih besar dari 25 dan batas pl,astis tidak boleh lebih dari 6.
Gradasi
Bahan Aregat-Tanah
Gradasi
bahan agregat-tanah harus memenuhi persyaratan gradasi yang ditunjukkan dalam
Tabel I . Persyaratan gradasi untuk agregat gabungan akan ditetap'kan oleh
Direksi Tekreik. Semua bahan harus bebas dari tumbuh tumbuhan dan gumpalan
lempung .
Tabel
1 : Persyaratan Gradasi
Bahan Lapis Pondasi Bawah
Bahan lapis
pondasi bawah dengan gradasi A, B, C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum
seperti tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus
ditetapkan.
Bahan Lapis Pondasi
Bahan lapis
pondasi dengan gradasi A, B, C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum seperti
tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus
ditetapkan.
Bahan Lapis Permukaan
Bahan lapis
permukaan dengan gradasi C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum seperti
tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus
ditetapkan.
Catatan
: Bila direncanakan bahwa lapis
agregat-tanah akan dirawat selama beberapa tahun tanpa pelaburan aspal atau
lapisan kedar lainnya. Direksi Teknik harus mensyaratkan bahwalolos saringan
no.200 minimal 8% sebagai pengganti batas minimum yang ditunjukan dalam Tabel 1
untuk gradasi C, D atau E dan batas cair maksimum 35, batas plastis antara 4
sampai 9 sebagai pengganti batasan yang diberikan dalam butir 3.2.2
Kadar Air
Kadar air
bahan harus sama atau sedikit dibawah optimum, agar kepadatan rencana dapat dicapai.
Bahan Tambah
Bila untuk
mengendalikan air digunakan kalsium klorida, bahan tersebut harus memenuhi
syarat sesuai dengan SNI 06-4170-1996.
Metode Pengambilan Contoh Uji dan Pengujian
Pengambilan contoh uji dan pengujian
harus sesuai dengan standar
·
AASHTO
12-84. Sampling Aggregates.
·
SNI
03-1968-1990. Metode Pengu,jian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan
Kasar.
·
SNI
03-3423-1994. Metode Pengpian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat
Hidrometer.
·
AASHTO
T. 86-90. Recommended Practice Investigating and Sampling Soils and Rock for Engineering
Purposes.
·
SNI
03-1975-1990. Metode Mempersiapkan Contoh Tanah dan Tanah Mengandung Agregat.
·
SNI
03-1967-1990. Metode Pengujian Batas Cair Dengan Alat Casagrande.
·
SNI
03-1966-1990. Metode Pengujian Batas Plastis.
·
SNI
03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Den-an Mesin Abrasi Los Angeles.
·
SNI
03-4142-1996. Metode Pengujian Bahan Dalam AgregaC yang Lolos Saringan 0.075 mm
(No. 200).
trisusilo.hidayati
trisusilo.hidayati
No comments:
Post a Comment