Saturday, 8 October 2016

Indonesia No Accident

Masih banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi disebab­kan pemerintah belum juga me­lakukan pembenahan sistem transportasi nasional.Pemerintah lalai melakukan pemantauan sehingga kerap ter­jadi kecelakaan dengan penyebab yang mirip antara satu kecelakaan dengan lainnya. Alasannya kla­sik, makin banyak jumlah perja­la­nan maka makin tinggi jumlah kecelakaan.
            Jumlah kecelakaan angkutan jalan jumlahnya sampai ratusan ribu per tahun, dan korban tewas mencapai angka puluhan ribu, be­lum lagi yang luka berat dan ri­ngan yang angkanya sampai ra­tusan ribu. Jumlah korban lalu lin­tas jalan lebih dahsyat diban­ding kematian yang disebabkan senjata pemusnah massal mo­dern.
            Negeri ini memang sedang tumbuh, artinya pergerakan orang tentunya terus bertambah. Seha­rus­nya sistem angkutan darat be­lajar dari moda angkutan udara. Sebab, secara statistik jumlah kecelakaan yang me­libatkan angkutan udara sangat kecil.
Mengapa? Ini karena angkutan udara adalah satu-satunya yang ketat melakukan pengawasan. Uji kelayakan terbang dilakukan tiap saat. Jumlah penumpang pun terpantau ketat sehingga tidak ada kelebihan muatan. Karena itulah, jumlah kecelakaan pesawat lebih rendah dibanding moda trans­portasi darat dan laut.
            Kondisi ini berbeda betul de­ngan pengawasan di angkutan ja­lan. Sampai saat ini tidak ada stan­dar operation procedure yang ditetapkan. Sehingga, tidak ada patokan sebuah angkutan umum layak beroperasi atau tidak. Sampai sekarang belum ada kejadian, bus dilarang jalan ka­rena kondisinya tidak baik.
            Namun, untuk jangka panjang diperlukan pemetaan yang baik. Informasi dari KNKT soal penyebab kecelakaan harus betul-betul dijadikan masukan bagi pemerintah.

            Bila faktor penyebab utama adalah kesalahan manusia, maka harus dibuat sertifikasi. Lalu, ha­rus dilihat juga moda trans­portasi mana yang paling banyak menga­lami kecelakaan.

No comments:

Post a Comment