Saturday 8 October 2016

APLIKASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

EFEKTIFITAS SIMPANG

Langkah dalam Pengambilan Keputusan:
Dalam mata kuliah Teknik Pengambilan keputusan kami diajarkan teknik atau langkah dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan bijak, dalam artikel ini saya Taruna DIV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan I Dewa Gede Tantara Tesa Putra, akan mengaplikasikan atau menerapkan apa yang telah saya dapat dan pelajari dalam mata kuliah ini salah satunya yaitu langkah dalam pengambilan keputusan dengan permasalahan yang saya angkat yaitu Manajemen Simpang (studi kasus: Simpang Antasura, Denpasar Timur, Bali) dalam penetuan tingkat efektifitas simpang menggunakan APILL atau prioritas.

Latar Belakang:
Persimpangan adalah daerah vital dimana banyak terjadi konflik lalu lintas. Persimpangan merupakan simpul jaringan jalan transportasi dimana ada dua atau lebih ruas jalan yang saling bertemu, sehingga daerah persimpangan adalah daerah yang sering terjadi sebuah konflik yang disebabkan oleh pengemudi yang melanggar lalu lintas, jumlah kendaraan yang semakin banyak dan tidak terkontrol membuat sistem lalu lintas menjadi tidak normal dan tidak terkontrol.
Simpang Antasura merupakan simpang berlengan empat bersinyal. Pada simpang tersebut saya ingin membandingkan tingkat efektifitas pemasangan APILL pada simpang tersebut karena menurut masyarakat semenjak dipasang APILL kondisi lalu lintasnya semakin memburuk, hal inilah yang membuat saya tertarik untuk untuk mengangkat masalah ini menjadi permasalahan.
Berdasarkan permasalahan diatas, hal tersebutlah yang melatar belakangi saya dalam pengambilan keputusan pada simpang lengan empat bersinyal di jalan Antasura, Denpasar Timur.

A.       Menetapkan Tujuan:
·         Tujuan Umum:
Untuk meningkatkan kinerja simpang bersinyal.
·         Tujuan Khusus:
1.      Untuk mengetahui perbandingan efektifitas simpang. (berdasarkan kapasitas, derajat kejenuhan dan kuesioner pengguna jalan simpang bersinyal dan tidak apabila simpang tersebut diasumsikan kembali untuk menjadi simpang prioritas)
2.      Untuk mengetahui volume lalu lintas pada simpang tersebut. (berdasarkan hasil survey Traffic Counting)
3.      Untuk mengetahui  Ymax waktu siklus dan diagram siklusnya. (berdasarkan perhitungan hijau, merah, dan kuning yang dihitung menggunakan alat android Traffic Light Timer)
4.      Untuk mengetahui geometrik simpang tersebut. (berdasarkan hasil survey pengukuran dimensi simpang)
5.      Untuk mengetahui kondisi dan kelengkapan sarana dan prasarana jalan sekitar simpang. (berdasarkan survey inventarisasi jalan)

B.       Identifikasi Masalah
1.      Volume lalu lintas yang padat. (mengakibatkan tingkat derajat kejenuhan pada simpang tinggi)
2.      Waktu siklus tinggi. (mengakibatkan antrian panjang pada jalur jalan yang mengarah pada simpang Antasura)
3.      Pada salah satu jalur jalan simpang terdapat tanjakan pada geometrik jalannya. (mengakibatkan tundaan pada kendaraan akibat alinyemen vertikal pada jalur jalan tersebut)
4.      Kelengkapan dan prasarana pendukung simpang kurang. (mengakibatkan kinerja simpang berkurang)


C.       Mengembangkan Sejumlah Alternatif
1.      Tetap menggunakan simpang bersinyal dengan mengubah sistem pengaturan dan manjemen simpangnya. (berdasarkan hasil survey dan analisa perhitungan)
2.      Menggunakan simpang prioritas. (berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada pengguna jalan)


D.       Penilaian dan Pemilihan Alternatif
·         Penilaian
1.      Menggunakan simpang bersinyal
Simpang Antasura memiliki volume lalu lintas pada waktu peak hour selama 1 jam yaitu 7240 kend/jam atau 4134 smp/jam untuk kendaraan bermotor dan 40 kend/jam untuk kendaraan tidak bermotor.
Simpang Antasura memiliki waktu siklus 100 detikfase utara-selatan untuk waktu hijau berjalan selama 40 detik dengan waktu hilang 5 detik dan waktu merah atau henti selama 55 detik. Sedangkan untuk fase timur-barat, waktu merah atau henti selama 50 detik, waktu hilang 5 detik dan waktu hijau atau jalan selama 45 detik.
Simpang Antasura lebih efektif menggunakan pengaturan bersinyal berdasarkan tingkat kapasitas, konflik lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan dalam meningkatkan kinerja simpang.

2.      Menggunakan simpang prioritas
Simpang Antasura memiliki efektifitas lebih apabila diasumsikan menjadi prioritas berdasarkan pada perhitungan derajat kejenuhan dan wawancara (kuesioner) kepada pengguna jalan dengan uji hipotesis didapati bahwa simpang prioritas lebih efektif dibandingkan bersinyal. Namun hal dilihat dari tingkat terjadinya konflik lalu lintas sangat tinggi dan otomatis tingkat keselamatan pengguna jalan rendah.

·         Pemilihan Alternatif
Dalam pemilihan dua alternatif ini saya mengambil keputusan untuk tetap menggunakan simpang bersinyal dengan mengubah sistem pengaturan dan manjemen simpangnya. Hal ini dilihat dan dipetimbangkan berdasarkan tujuan awal yaitu meningkatkan kinerja simpang Antasura.


E.       Melaksanakan Keputusan
Menerapkan keputusan yang diambil yaitu pada simpang Antasura tetap menggunakan simpang bersinyal dan mengubah sistem pengaturannya dari dua fase menjadi empat fase dan mengatur waktu siklus dengan meningkatkan waktu hijau pada jalan utama.


F.        Evaluasi dan Pengendalian
·         Evaluasi
1.      Terjadi kemacetan pada jam sibuk yaitu berangkat dan pulang kerja.
2.      Terjadi antrian mencapai 10 detik

·         Pengendalian
1.      Pemasangan rambu petunjuk untuk memudahkan pengguna jalan dalam penyampaian informasi
2.      Pemasangan rumble street sebelum memasuki simpang sebegai pengendali kecepatan pengguna jalan
3.      Pemasangan ATCS dalam pengaturan otomatis wktu siklus untuk menanggulangi kemacetan pada jam sibuk dan mengurangi tundaan.



Kegiatan dibelakang Layar:

Dalam penelitian yang saya lakukan adapun peserta penelitiannya yaitu sejumlah tiga orang yaitu saya dan dibantu teman saya dari UPT Universitas Udayana jurusan Teknik Sipil, kenapa teknik sipil? Karena itu sangat membantu saya dalam melakukan survey inventarisasi jalan dan satunya dari UPT Universitas Pendidikan Ganesha jurusan Pendidikan Teknologi dan Informasi, mengapa jurusan ini? Karena itu sangat membantu saya counting kendaraan dalam survey Volume Lalu Lintas
Peserta penelitian:
      1.      Nama: I DEWA GEDE TANTARA TESA PUTRA
      Notar: 14.I.0228
      Jurusan: DIV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan
      UPT: Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal









      2.      Nama: Ade Wahyu Sudewa
      NIM: 1419251076
      Jurusan: Teknik Sipil
      UPT: Universitas Udayana BALI




       3.      Nama: I Putu Yogi Suryawan
       NIM: 1415051041
       Jurusan: Pendidikan Teknologi dan Informasi
       UPT: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja



Kondisi Studi Kasus:



Gambar 1. Lokasi Penelitian



Gambar 2. Kondisi saat melakukan penelitian


Gambar 3. Kondisi Sarana/Prasarana disekitar simpang
  

Gambar 4. Kemacetan pada jam sibuk
  

Gambar 5. Perbaikan jalan rusak pada simpang Antasura






No comments:

Post a Comment