Latar
Belakang
Teknologi Informasi (TI) berbasis
pada disiplin ilmu – ilmu informatika, teknik komputer dan elektronika. Dalam
konteks ini komputasi tidak selalu diartikan pada pekerjaan yang berkaitan
dengan hitung – menghitung, namun ia juga menjadi bagian dari proses pengolahan,
penyimpanan, pengolahan dan penyampaian informasi. Akibatnya tiap jaringan
komunikasi dapat saja beralih menjadi sentra informasi dan bukannya komputernya
lagi. Pemanfaatan yang dulu terbatas kini telah memasuki kategori yang
strategis, pengaruhnya pada kelangsungan pendidikan tidak dapat dipungkiri
lagi. Dalam bidang pendidikan misalnya, internet telah memainkan peranan
penting dalam proses pembelajaran. Tantangan yang kita hadapi dimasa depan
cenderung berkembang semakin kompleks yang ditandai dengan semakin cepatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat dari arus
globalisasi yang semakin terbuka.
Kemajuan yang pesat dalam bidang
elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan
cepat pula usang mengikuti Hukum Moore, kemampuan Chip Komputer akan menjadi
dua kali lipat setiap 18 bulan, perangkat lunak semakin canggih selain itu
batas maya ( virtual ) tidak akan pernah tercapai. Zhores dan Kroemer tahun
2000 yang lalu mendapat hadiah nobel atas riset mereka tentang semiconduktor
heterostructure, berkecepatan tinggi dan penerapannya dalam optoelektronika.
Hal ini akan memicu revolusi dibidang komputer personal, transmisi dan kompresi
lebar data, lebar pita ( Bandwith ), teknologi penyimpanan data (data storage)
dan penyampaian data (data access), integrasi multimedia dan jaringan komputer.
Disamping itu life cycle perangkat lunak semakin pendek, dulu ordenya tahunan
sekarang sudah mencapai orde mingguan. Teknologi mikroprosesor kini mulai
beralih kenanoprosesor. Inilah karakteristik teknologi informasi yang tidak
dipunyai oleh disiplin ilmu yang lain.
TI mempunyani peran yang luar biasa
dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau
OpenOffice memudahkan para pelajar dalam negerjakan tugas, seperti laporan
praktikum dan artike, juga ketika mempresentasikan tugas di kelas. Sistem
pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara,
dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak
monoton dna mudah dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari
materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi
program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai
pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat
disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus
memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk
keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan
dengan menggunakan komputer.
Berbagai program pembelajaran bahasa
asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar.
Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau
tidak. Karean tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang
belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah.
Tanpa terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut. Agar
proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan
hiburan. onsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai
edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan
dalam neciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi
harus dilakukan di kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang
digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di
universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara
bersangkutan. Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau
yang diebut sebagai ebook ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh
dengan mudah sehingga memudahkan setiap oerang yang bermaksud mencari atau
mengembangkan pengetahuan.
Manfaat Internet
untuk Pendidikan dan Penghambat Pendidikan TI
Dunia internet telah mendorong
perombakan total konsep klasik tentang pendidikan yang selama ini berlaku,
sedikit demi sedikit mulai berubah. Teknologi Informasi dengan mudah telah
menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia
pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi adalah mahasiswa dapat
dengan mudah mengambil mata kuliah apa saja diseluruh dunia tanpa batasan
Institusi dan Negara, mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada para ahli
dibidang yang diminati, kuliah dapat dengan mudah diambil dari penjuru dunia
tanpa bergantung dimana lokasi Universitas tersebut, pelajar mempunyai
kebebasan dan waktu yang cukup untuk mempelajari materi.
Faktor Penghambat pendidikan
berbasis TI yaitu disiplin pengajar dan pelajar, pembuatan materi dalam bentuk
elektronik cenderung membenani pengajar, materi khususnya audio dan video
umumnya berukuran besar, hal ini cenderung akan membebani siswa bila akses
internet tidak memadai, kultur dan kebiasaan pelajar diIndonesia yaitu pasif,
kurang inisiatif, kurang bisa menuliskan konsep / diskusi.
Penerapan TI dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia
pernah menggunakan
istilah telematika (telematics) untuk arti
yang kurang lebih sama dengan TI yang kita kenal saat ini. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya
melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di
berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan.
Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit,
animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi
pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak
terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TI. Sejalan dengan itu
mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book,e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan
sebagainya. Awalan e bermaknaelectronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika
digital. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup
panjang.
Inisiatif
menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikanmerupakan
upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar
di seluruh nusantara.
Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan
teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran
radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah
yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer
dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis,
gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi
kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah
materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan
peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran
berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran
secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator
tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video
conference yang
dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada
di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan
seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga
dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.\
No comments:
Post a Comment