Sunday 1 May 2016

ARTIKEL: PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) berbasis pada disiplin ilmu – ilmu informatika, teknik komputer dan elektronika. Dalam konteks ini komputasi tidak selalu diartikan pada pekerjaan yang berkaitan dengan hitung – menghitung, namun ia juga menjadi bagian dari proses pengolahan, penyimpanan, pengolahan dan penyampaian informasi. Akibatnya tiap jaringan komunikasi dapat saja beralih menjadi sentra informasi dan bukannya komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulu terbatas kini telah memasuki kategori yang strategis, pengaruhnya pada kelangsungan pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam bidang pendidikan misalnya, internet telah memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran. Tantangan yang kita hadapi dimasa depan cenderung berkembang semakin kompleks yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat dari arus globalisasi yang semakin terbuka.
Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat pula usang mengikuti Hukum Moore, kemampuan Chip Komputer akan menjadi dua kali lipat setiap 18 bulan, perangkat lunak semakin canggih selain itu batas maya ( virtual ) tidak akan pernah tercapai. Zhores dan Kroemer tahun 2000 yang lalu mendapat hadiah nobel atas riset mereka tentang semiconduktor heterostructure, berkecepatan tinggi dan penerapannya dalam optoelektronika. Hal ini akan memicu revolusi dibidang komputer personal, transmisi dan kompresi lebar data, lebar pita ( Bandwith ), teknologi penyimpanan data (data storage) dan penyampaian data (data access), integrasi multimedia dan jaringan komputer. Disamping itu life cycle perangkat lunak semakin pendek, dulu ordenya tahunan sekarang sudah mencapai orde mingguan. Teknologi mikroprosesor kini mulai beralih kenanoprosesor. Inilah karakteristik teknologi informasi yang tidak dipunyai oleh disiplin ilmu yang lain.
TI mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau OpenOffice memudahkan para pelajar dalam negerjakan tugas, seperti laporan praktikum dan artike, juga ketika mempresentasikan tugas di kelas. Sistem pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dna mudah dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan menggunakan komputer.
Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karean tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut. Agar proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. onsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan dalam neciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus dilakukan di kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan. Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau yang diebut sebagai ebook ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan setiap oerang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan.


Manfaat Internet untuk Pendidikan dan Penghambat Pendidikan TI
Dunia internet telah mendorong perombakan total konsep klasik tentang pendidikan yang selama ini berlaku, sedikit demi sedikit mulai berubah. Teknologi Informasi dengan mudah telah menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi adalah mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah apa saja diseluruh dunia tanpa batasan Institusi dan Negara, mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada para ahli dibidang yang diminati, kuliah dapat dengan mudah diambil dari penjuru dunia tanpa bergantung dimana lokasi Universitas tersebut, pelajar mempunyai kebebasan dan waktu yang cukup untuk mempelajari materi.
Faktor Penghambat pendidikan berbasis TI yaitu disiplin pengajar dan pelajar, pembuatan materi dalam bentuk elektronik cenderung membenani pengajar, materi khususnya audio dan video umumnya berukuran besar, hal ini cenderung akan membebani siswa bila akses internet tidak memadai, kultur dan kebiasaan pelajar diIndonesia yaitu pasif, kurang inisiatif, kurang bisa menuliskan konsep / diskusi.

Penerapan TI dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TI yang kita kenal saat ini. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TI. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book,e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermaknaelectronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang.
Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikanmerupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.\


No comments:

Post a Comment