Thursday 1 December 2016

GEOGRAFIS INFORMATION SYSTEM (GIS) sistem informasi geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information system disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (berefrensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini (PelaGIS, 2011).

Komponen GIS
Secara garis besar GIS terdiri dari 5 komponen yang saling terkait antara satu komponen dan komponen lainya. Komponen-komponen tersebut haruslah tersedia kalau kita ingin membangun GIS (PelaGIS, 2011). Kelima komponen tersebut adalah:
a.       Hardware
Hardware terdiri dari sistem komputer dan perangkat lain seperti printer, plotter, scanner dan lain-lain yang diperlukan untuk mengoperasikan GIS mulai dari input, proses dan output.
b.      Software
Software menyediakan fungsi dan tools untuk menyimpan, menganalisa, dan menampilkan informasi geografis. Disamping software komersial seperti ARcGIS, MapInfo dan lainya.
c.       Data
Sebagian orang beranggapan bahwa data merupakan komponen terpenting dalam GIS. Data geografis dan tabel/tabular bisa dikumpulkan, yang kemudian dikompilasi agar dapat digunakan untuk beberapa keperluan. Data juga dapat dibeli di penyedia data komersil. GIS dapat mengintegrasikan data geografis dengan sumber data lain yang tersimpan dalam DBMS. Integrasi data spasial dan tabular dalam yang tersimpan dalam DBMS adalah salah satu kemampuan utama dalam GIS.
d.      Sumber Daya Manusia
Teknologi GIS akan mengalami kendala tanpa adanya sumberdaya manusia yang dapat mengelola sistem ini dan mengembangkan perencanaan untuk menggunakan GIS dalam mengatasi permasalahan yang sebenarnya. Tingkat pemakaian GIS terdiri dari beragam spesifikasi mulai dari user yang menggunakan GIS untuk membantu tugas sehari-hari sampai dengan programmer yang mendesain GIS untuk aplikasi tertentu.
e.       Metode atau Prosedur
GIS bisa dioperasikan dengan baik bila ada rencana implementasi yang telah dirancang dengan baik beserta aturan mainya. Seperti halnya dalam semua organisasi yang berhadapan dengan teknologi, peralatan baru hanya dapat digunakan secara efektif jika terintegasi kedalam strategi bisnis dan operasional. Untuk melakukan hal ini dengan baik, tidak hanya diperlukan adanya hardware dan software saja, tetapi diperlukan pelatihan dan perekrutan personil untuk menggunakan teknologi tersebut dalam konteks organisasi. Kegagalan dalam implementasi GIS, biasanya kurangnya komitmen organisasi untuk menggunakan dan mengembangkan GIS.

Sumber-sumber Data GIS
Dalam sebuah proyek GIS data memegang peranan penting untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan bisa berhasil dan sesuai dengan pencapaian yang ditargetkan. Ketersediaan data menjadi faktor penting, kualitas data serta perbaharuan data menjadi penentu informasi spasial yang menjadi output.
Misalnya pada pekerjaan penataan ruang, sangat tergantung pada kualitas update data yang dijadikan acuan.
Sumber-sumber data GIS dibagi atas:
a.       Data Primer
b.      Data Sekunder

Data Spatial
Lingkup pekerjaan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagian besar beroperasi pada keruangan/spasial, sehingga data yang digunakan juga data spasial. Data spasial adalah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar refrensi. Data yang digunakan mengandung 2 jenis informasi yaitu:
a.                                         Informasi lokasi (spasial) yaitu informasi yang berkaitan dengan koordinat (contoh: datum dan proyeksi).
b.    Informasi deskriptif (atribut/non-spasial) yaitu informasi tambahan yang menjelaskan/menggambarkan suatu lokasi.
Data yang digunakan dalam pekerjaan Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa data digital gara mempermudah dalam pengolahan menggunakan komputer. Adapun ketersediaan data non-digital harus melalui tahap/proses digitasi agar data tersebut dapat diolah menggunakan komputer. Beberapa software komputer yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) antara lain : Mapinfo, Arc/info, arcView, ArcGIS, Grass, MapWindow, Caris, Genasys, Idrisi, MGE, Geomedia, Pamap, Spans, Terrasoft dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan program ArcGIS sebagai alat bantu dalam menampilkan data.

Data Spatial Primer
Didapatkan melalui survey primer yang dilakukan dengan menggunakan Teodolit atau alat ukur tanah, GPS dan juga pengukuran manual.

Data Spatial Sekunder
Data sekunder bisa didapatkan dari Foto Udara dan Citra Satelit (ecw, geotif, img, dll), Digital Elevation Model atau DEM (misalnya SRTM) serta data dari format lain CAD, MapInfo, dll. Data sekunder ini bisa berupa imagery (citra/raster) atau vector (polygon, polyline dan point). Data juga berasal dari data tabular koordinat yang mengharuskan adanya proses konversi (PelaGIS, 2011).

Geodatabase

Geodatabase adalah sistem manajemen database yang berisi kumpulan data-data spasial yang mempresentasikan innformasi geografis, dari model data Sistem Informasi Geografis (SIG) yang umum seperti raster, topologi, jaringan dan lainya (PelaGIS, 2011). Geodatabase terdiri atas feature class (spasial) dan table (non-spasial). Feature class dalam geodatabase dapat berupa single feature atau individu maupun disusun sebagai feature datasets. Sub-sistem ini dijalankan dalam ArcCatalog.


REFRENSI
Indelarko, H, Prilnali dan Riyanto. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Kecelakaan, Direktorat Bina Sistem Lalu lintas dan Angkutan Kota, Denpasar.
Prahasta, Ir. Eddy, MT. 2004. Sistem Informasi Geografis: ArcView Lanjut.

No comments:

Post a Comment