Wednesday, 6 April 2016

TAHAPAN AWAL SURVEY PEMBUATAN JALAN BARU


1.      Survey Batas
Kita harus menentukan batas lahan atau wilayah pembangunan jalan.
2.     Survey Elevasi
Kita harus menentukan elevasi atau ketinggian tanah. Jadi fungsi kita melakukan survey elevasi dalam keselamatan jalan kita bias meratakan jalan atau mengurangi tanjakan dan turunan jalan tsb. Dalam hal ini apabila tanah lebih tinggi dalam pengukuran seperti contoh terdapat bukit kecil maka tanah itu akan dikeruk. Sebaliknya, apabila tanah itu rendah maka tanah itu akan ditimbun jadi kita bias meratakan tanah tsb dengan survey elevasi ini.
Survey elevasi ini menggunakan alat-alat survey seperti:
a.      Pita ukur
b.      Buku catatan
c.       Waterpass
d.      Tripod
e.      Rambu ukur
Tahap pertama kita harus menetukan STA (0) kemudian kita ukur tiap jarak 25 m dengan pita ukur, kemudian 50 m, 75 m dan seterusnya. Setelah kita mendapatkan masing-masing titik, kita pasang tripod dan waterpass pada STA 0 usahakan nivo (gelembung udara) pada waterpass berada ditengah itu menanadakan waterpass berada pada keadaan yang sudah datar. Kemudian letakkan rambu ukur dititik selanjutnya (0+025). Kemudian ukur ketunggian pesawat menggunakan pita ukur dan bidik rambu ukur dengan waterpass dan baca ketinggigian tanah BA, BT, dan BB. Setelah itu, catat hasil ukur titik tersebut dan lakukan hal yang sama pada titik selanjutnya sampai titik terakhir yang ditentukan.
3.      Survey topografi:
Kita mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama).
Survey ini tidak jauh berbeda dengan survey elevasi. Namun, perbedaannya hanya pada kumpulan titik-titik koordinat 3D dan penggunaan alat.
Survey topografi ini menggunakan alat-alat survey seperti:
a.      Pita ukur
b.      Buku catatan
c.       Theodolite
d.      Tripod
e.      Rambu ukur
Tahap pertama seperti biasa memnetukan STA (0) dan ukur tiap jarak 25 m dengan pita ukur, kemudian 50 m, 75 m dan seterusnya. Setelah kita mendapatkan masing-masing titik, kita pasang tripod dan theodolite pada STA 0 dan letakkan theodolite tepat diatas STA 0 dengan cara mengatur berat sumbu vertical yang telah dipasang pada tripod dan atur nivo (gelembung udara) pada theodolite berada hingga gelembung ada ditengah. Kemudian letakkan rambu ukur dititik selanjutnya (0+025). Kemudian ukur ketinggian pesawat dan bidik rambu ukur dengan theodolite dan baca ketinggigian tanah BA, BT, dan BB. Disamping itu, kita bias mengukur as jalan yang akan dibuat dan dalam layar digital theodolite kita bias melihat koordinat, sudut, dan jarak. Setelah itu, catat hasil ukur tersebut dan lakukan hal yang sama pada titik selanjutnya sampai titik terakhir yang ditentukan.

No comments:

Post a Comment