Kita harus menentukan batas lahan atau wilayah pembangunan
jalan.
2. Survey
Elevasi
Kita harus menentukan elevasi atau ketinggian tanah. Jadi
fungsi kita melakukan survey elevasi dalam keselamatan jalan kita bias
meratakan jalan atau mengurangi tanjakan dan turunan jalan tsb. Dalam hal ini
apabila tanah lebih tinggi dalam pengukuran seperti contoh terdapat bukit kecil
maka tanah itu akan dikeruk. Sebaliknya, apabila tanah itu rendah maka tanah
itu akan ditimbun jadi kita bias meratakan tanah tsb dengan survey elevasi ini.
Survey elevasi ini menggunakan alat-alat survey seperti:
a.
Pita ukur
b.
Buku catatan
c.
Waterpass
d.
Tripod
e.
Rambu ukur
Tahap pertama kita harus menetukan STA (0) kemudian kita
ukur tiap jarak 25 m dengan pita ukur, kemudian 50 m, 75 m dan seterusnya.
Setelah kita mendapatkan masing-masing titik, kita pasang tripod dan waterpass
pada STA 0 usahakan nivo (gelembung udara) pada waterpass berada ditengah itu
menanadakan waterpass berada pada keadaan yang sudah datar. Kemudian letakkan
rambu ukur dititik selanjutnya (0+025). Kemudian ukur ketunggian pesawat
menggunakan pita ukur dan bidik rambu ukur dengan waterpass dan baca
ketinggigian tanah BA, BT, dan BB. Setelah itu, catat hasil ukur titik tersebut
dan lakukan hal yang sama pada titik selanjutnya sampai titik terakhir yang
ditentukan.
3.
Survey topografi:
Kita mengukur/memetakan permukaan bumi yang
direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa
digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang
tingginya sama).
Survey ini tidak jauh berbeda dengan survey elevasi.
Namun, perbedaannya hanya pada kumpulan titik-titik koordinat 3D dan penggunaan
alat.
Survey topografi ini menggunakan alat-alat survey seperti:
a.
Pita ukur
b.
Buku catatan
c.
Theodolite
d.
Tripod
e.
Rambu ukur
Tahap pertama seperti biasa memnetukan STA (0) dan ukur
tiap jarak 25 m dengan pita ukur, kemudian 50 m, 75 m dan seterusnya. Setelah
kita mendapatkan masing-masing titik, kita pasang tripod dan theodolite pada STA
0 dan letakkan theodolite tepat diatas STA 0 dengan cara mengatur berat sumbu
vertical yang telah dipasang pada tripod dan atur nivo (gelembung udara) pada
theodolite berada hingga gelembung ada ditengah. Kemudian letakkan rambu ukur
dititik selanjutnya (0+025). Kemudian ukur ketinggian pesawat dan bidik rambu
ukur dengan theodolite dan baca ketinggigian tanah BA, BT, dan BB. Disamping
itu, kita bias mengukur as jalan yang akan dibuat dan dalam layar digital
theodolite kita bias melihat koordinat, sudut, dan jarak. Setelah itu, catat
hasil ukur tersebut dan lakukan hal yang sama pada titik selanjutnya sampai
titik terakhir yang ditentukan.
No comments:
Post a Comment